Kahf Gelar Bantu Generasi Muda Maksimalkan Keberkahan Ramadan

Menemukan Kekuatan dalam Kebersamaan
Perjuangan tidak selamanya harus dilalui sendirian. Dalam sesi Fight with Companion, para pembicara membahas bagaimana lingkungan yang mendukung dapat mempercepat pertumbuhan pribadi dan spiritual. Iyas Lawrence menekankan bahwa memahami diri sendiri bisa dimulai dengan belajar dari orang lain. Satrio Ojon mengingatkan bahwa rezeki sudah tertakar dan tidak mungkin tertukar, sehingga kita tidak perlu iri dengan perjalanan orang lain.
Raim Laode menambahkan bahwa musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri sendiri. Ramadan menjadi momentum refleksi, di mana perjuangan utama bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menaklukkan ego, melatih kesabaran, dan memperkuat kedisiplinan diri.
“Banyak orang berusaha mengalahkan orang lain, tetapi lupa untuk mengalahkan diri sendiri—mengalahkan rasa malas, ego, dan pola pikir negatif yang membatasi,” ungkapnya.
Menyeimbangkan Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
Perjalanan menuju Ramadan yang penuh berkah tidak hanya soal ibadah, tetapi juga bagaimana seseorang menjaga keseimbangan dalam hidup. Dalam sesi Find the Balance, Dr. Andhika Raspati mengingatkan bahwa keseimbangan setiap orang bisa berbeda.
“Hidup itu harus seimbang, dan keseimbangan setiap orang bisa berbeda. Cari keseimbanganmu sendiri—antara kerja dan istirahat, antara ambisi dan kebahagiaan, antara tubuh dan pikiran. Jangan hanya mengikuti standar orang lain, tetapi temukan ritme yang paling sesuai untuk dirimu sendiri," ujarnya.
Raymond Chin turut menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental. Dia menekankan bahwa penting untuk segera mengambil langkah kecil menuju perubahan sebelum terjebak terlalu dalam dalam pola yang merugikan diri.
Pejuang BerKahf Talks: The Turning Points, forum inspiratif yang menghadirkan kisah, refleksi, dan pengalaman nyata untuk generasi muda maksimalkan ramadan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News