Kebijakan Pemerintah Dinilai Jadi Biang Kerok Ramainya #KaburAjaDulu
![Kebijakan Pemerintah Dinilai Jadi Biang Kerok Ramainya #KaburAjaDulu - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2025/02/18/ketua-dewan-pembina-indonesia-juara-foundation-sekaligus-dos-gs9m.jpg)
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Ketua Dewan Pembina Indonesia Juara Foundation sekaligus Dosen Peneliti Tenaga Kerja di Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB Muhammad Yorga Permana, angkat bicara soal ramainya tagar #KaburAjaDulu yang menjadi perbincangan di media sosial.
Menurutnya, tagar #KaburAjaDulu sebagai bentuk frustrasi anak muda terhadap kondisi ekonomi, sulitnya lapangan pekerjaan, mahalnya pendidikan, serta rendahnya gaji.
Maka dari itu, banyak yang melihat bekerja di luar negeri sebagai alternatif untuk kehidupan yang lebih baik.
Ia pun menyoroti bahwa isu ini bukan sekadar tren sesaat, tetapi cerminan dari kondisi ekonomi dan sosial yang terus memburuk bagi generasi muda.
Yorga mengidentifikasi tiga faktor utama yang mendorong anak muda mencari peluang di luar negeri.
Pertama, kebijakan pemerintah dinilai tidak cukup menciptakan lapangan kerja. Kemarahan anak muda telah terakumulasi sejak era Covid-19, terutama karena kebijakan yang dirasa tidak pernah berpihak kepada mereka.
Kedua, meningkatnya kesempatan kerja di luar negeri.
“Fenomena ini bukan hal baru, tetapi kini menjadi gunung es yang meledak akibat kombinasi angka pengangguran yang tinggi dan akses informasi yang lebih terbuka tentang peluang kerja serta beasiswa luar negeri,” kata Yorga dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).
Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) memberi pandangannya ihwal tagar #KaburAjaDulu yang belakangan viral di medsos.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News