33 Tahun Berdiri, Rengganis Salon Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan

"Kami juga tidak mau ketinggalan zaman, digital dan media sosial. Jadi, kami lebih adaptif menyesuaikan perkembangan. Hal itu terbukti dari rentang usia pelanggan kami yang berkisar 25 tahun sampai 38 tahun,"

"Bahkan, ada yang dahulu masih anak-anak, datang ke sini bersama ibu atau neneknya, sekarang mereka justru jadi pelanggan kami. Jadi, jangan pernah mengecilkan anak kecil, karena itu akan jadi market kita di tahun mendatang," jelas Tini Martini Arifin.

Tini Martini Arifin bercerita, dari sekian banyak layanan treatmen yang ada di Rengganis, lulur, creambath, facial serta manicure pedicure (meni pedi) menjadi layanan yang paling diminati pelanggan di sana.

Direktur Operasional Rengganis Salon, Nawangwulan menjelaskan sejak awal pihaknya berdiri, Rengganis Salon hanya memilik dua jenis lulur, yakni bengkuang dan mangir.

Namun, seiring berjalannya waktu dan sejalan dengan permintaan konsumen, Rengganis Salon akhirnya meluncurkan sekitar 10 jenis lulur baru, seperti lulur kopi, susu, bengkuang hingga lulur cengkeh.

"Lulur yang ada di kami ini tradisional, yang dahulu digunakan para putri raja dan keraton. Karena kami berkomitmen ingin memberikan lulur untuk pelanggan yang murni 100 persen dari bahan tradisional tanpa kimia, makanya kami bikin sendiri lulurnya," ungkap Nawangwulan.

Nawangwulang memastikan semua tamu yang datang ke Rengganis Salon akan dilayani sama, tanpa memandang siap yang datang. Hal ini juga berlaku di 10 cabang Rengganis Salon yang ada di sejumlah wilayah.

"Semua tamu akan kami layani sama rata, tidak membedakan dia pejabat, orang ada atau orang biasa. Semua outlet kami menerapkan pelayanan dan SOP yang sama, karena ada 12 pengawas yang mengawasi semua cabang Rengganis Salon," tutur Nawangwulan.