Kasus Fraud eFishery, Merusak Ekosistem Startup Indonesia

Dina menambahkan bahwa situasi ini justru membuka peluang untuk membentuk ulang industri teknologi menjadi lebih sehat.
Dengan pendekatan yang lebih berhati-hati, penggunaan metrik yang lebih jelas, dan fokus pada startup yang memiliki model bisnis yang kuat, industri ini dapat berkembang dengan lebih berkelanjutan.
“Di era seperti sekarang, teknologi adalah hal yang tak terpisahkan, dan masa depan ekosistem teknologi akan sangat ditentukan oleh kualitas startup yang bertahan,” terangnya.
Sementara itu, Dosen SBM ITB sekaligus ahli keuangan Yunieta Anny Nainggolan menjelaskan, manipulasi keuangan adalah pelanggaran serius yang berakar pada kelemahan tata kelola perusahaan.
“Startup sering kali terlalu fokus pada valuasi dan pertumbuhan cepat, sampai lupa bahwa kepercayaan investor bergantung pada transparansi dan integritas,” kata Neta.
Ia menambahkan bahwa praktik semacam ini menciptakan preseden buruk yang membuat investor berpikir dua kali sebelum mendanai startup baru.
Untuk memperbaiki situasi, Neta menekankan pentingnya transparansi.
“Startup seperti eFishery perlu menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki diri, misalnya dengan mempublikasikan hasil audit independen. Restrukturisasi manajemen juga penting, terutama dengan melibatkan pemimpin baru yang memiliki rekam jejak kredibel,” ujarnya.
Begini kata Dosen Bisnis ITB soal kasus fraud yang dialami startup eFishery. Singgung kepercayaan investor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News