CoreTax dan Teknologi AI: Solusi Canggih untuk Deteksi Pengemplangan Pajak
Selain itu, sistem tersebut juga memanfaatkan data dari platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan fintech untuk memperluas basis pajak dan mengidentifikasi wajib pajak baru yang belum terdaftar.
Nelson menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan platform digital untuk meningkatkan integrasi data dan transparansi.
Namun, penerapan CoreTax tidak bisa berjalan lancar tanpa dukungan dari sumber daya manusia yang kompeten.
“Keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada kualitas SDM di DJP, terutama yang terkait dengan teknologi. DJP harus diisi oleh orang yang mumpuni, memiliki kinerja maksimal, dan berintegritas tinggi,” tutur Nelson.
Ia juga mengingatkan, keberhasilan CoreTax harus didorong agar tidak terjadi kekurangan yang berpotensi merugikan negara.
Oleh karena itu, Nelson mengajak untuk melihat kesuksesan negara-negara seperti Estonia dengan e-Tax Board dan India dengan Goods and Services Tax Network (GSTN), yang telah berhasil mengimplementasikan sistem perpajakan digital yang efisien.
“Jika sistem ini berjalan dengan baik, kita bisa mengikuti jejak negara-negara yang telah sukses dengan sistem perpajakan digital. Jangan sampai CoreTax tidak diterapkan, sehingga para penjahat pengemplang pajak bertepuk tangan disertai senyuman oknum DJP korup,” kata Nelson. (mar5/jpnn)
Implementasi sistem digital dalam administrasi perpajakan menjadi salah satu terobosan yang dinantikan untuk memperbaiki pengelolaan pajak di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News