Puluhan Jemaah Muhammadiyah di Bandung Menjalani Salat Tarawih
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Pusat menetapkan satu ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (3/4). Hal itu berdasarkan pantauan hilal di sejumlah wilayah Indonesia, yang sampai dengan matahari terbenam hilal tak kunjung terlihat.
Kendati demikian, jemaah Muhammadiyah tetap pada putusan awalnya yakni 1 Ramadan jatuh pada Sabtu (2/4).
Pantauan JPNN.com, puluhan jemaah Muhammadiyah melaksanakan salat tarawih pertamanya. Ibadah salat tarawih berlangsung di Masjid Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung, yang dipimpin oleh imam Ustaz Dadang Syarifudin.
Para jemaah melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk, beberapa ada yang tetap menggunakan masker. Saf salat pun sudah mulai rapat dan tak lagi berjarak.
Muhammad Iqbal, salah satu jemaah Muhammadiyah mengatakan, perbedaan satu ramadan bukan lah sesuatu hal yang perlu diperdebatkan. Ini merupakan sesuatu yang sering terjadi.
“Jadi kami punya hitungannya sendiri dalam menentukan 1 Ramadan dan (organisasi Islam) lainnya pun. Perbedaan ini sama-sama memiliki dasar yang kuat sehingga tidak harus menjadi hal yang perlu diperdebatkan,” kata Iqbal ditemui di Masjid Mujahidin, Jumat (1/4).
Setiap tahun, Dia memang mengikuti anjuran dari Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan ramadan maupun Syawal. Meski tetangganya ada juga yang berpuasa mengikuti penetapan Pemerintah, namun Ia tak mempermasalahkan itu.
“Yang penting kita saling mengerti dan menghargai satu sama lain,” ucapnya.
Masjid Muhammadiyah di Bandung sudah mulai melaksanakan ibadah salat tarawih, kendati Pemerintah Pusat menetapkan satu ramadan jatuh pada 3 April.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News