Marak Gagal Ginjal Anak, Bey Minta Kemenkes Pasang Label Kadar Gula Tinggi Dalam Minuman Kemasan
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin merespons banyaknya anak-anak yang melakukan cuci darah akibat gagal ginjal.
Bey pun meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasang label pada makanan dan minuman kemasan yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak (GLG) tinggi.
Pasalnya, kata Bey, label atau penandaan pada makanan minuman kemasan penting dilakukan agar masyarakat mengetahui takaran GLG yang diberikan kepada anak.
“Saya berharap Kemenkes segera menerapkan penandaan pada makanan dan minuman kemasan terkait GLG, seperti obat berbahaya itu tandanya merah, yang aman tandanya hijau, supaya memberikan kepastian pada masyarakat terutama menyikapi tingginya kasus anak cuci darah,” kata Bey, Kamis (1/8/2024).
Bey pun meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Jabar untuk memastikan agar anak-anak yang mengalami gangguan ginjal mendapatkan perawatan terbaik di fasilitas layanan kesehatan.
“Kedua terkait edukasi, saya minta Kadis Kesehatan berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan di kabupaten kota agar puskesmas dan posyandu memberikan edukasi dan pemahaman terkait nutrisi dan bahaya makanan dan minuman yang mengandung GLG berlebih,” ujarnya.
Baca Juga:
Bey mengaku akan berupaya mengantisipasi dan terus berkoordinasi dengan layanan kesehatan dibawah koordinasi dinas kesehatan.
“Pertama edukasi kepada masyarakat tentang bahaya minuman dan makanan manis. Kedua saya meminta seluruh Puskesmas segera lakukan cek gula darah,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Bey Machmudin meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasang label pada makanan dan minuman kemasan yang tinggi kandungan gula, garam, dan lemak (GLG).
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News