MUI Bandung Minta Pendakwah Tidak Menodai Ramadan Dengan Isi Ceramah Kontroversi

Selasa, 29 Maret 2022 – 14:50 WIB
MUI Bandung Minta Pendakwah Tidak Menodai Ramadan Dengan Isi Ceramah Kontroversi - JPNN.com Jabar
MUI Kota Bandung meminta para penceramah tidak memberikan khutbah tarawih dengan materi dakwah yang dapat menimbulkan perpecahan. Foto: Logo MUI

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengimbau para penceramah tidak menyebarkan ujaran kebencian dalam khutbah tarawih. Pasalnya, Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam dan seyogyanya diisi dengan ceramah yang menyejukan.

Demikian disampaikan, Ketua MUI Kota Bandung Miftah Farid saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/3).

“Lantas ceramah Tarawih diharapkan menyampaikan kesejukan," ucap Miftah.

Menurutnya, isi ceramah tarawih yang kontroversi hanya akan menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Penceramah tidak menyampaikan ujaran kebencian yang membuat orang lain marah atau jengkel,” tutur Miftah.

Sebelumnya, MUI Kota Bandung juga turut mengimbau masjid-masjid yang berada di perbatasan atau perlintasan jalan raya agar menegakan aturan pembatasan saf salat tarawih.

Hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya penyebaran Covid-19 dari jamaah tarawih yang sengaja singgah di masjid tersebut.

"Kemudian (salat) Tarawih, bagi masjid tertentu dan tempat perlewatan dan lain-lain, sebaiknya tetap berjarak," ujarnya. (mar5/jpnn)

MUI Kota Bandung meminta para penceramah tidak memberikan khutbah tarawih dengan materi dakwah yang dapat menimbulkan perpecahan.

Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik

Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News