MUI Bandung Minta Pendakwah Tidak Menodai Ramadan Dengan Isi Ceramah Kontroversi
![MUI Bandung Minta Pendakwah Tidak Menodai Ramadan Dengan Isi Ceramah Kontroversi - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2016/12/31/e282c817f47ea3edeff31e8853b956a0.jpg)
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengimbau para penceramah tidak menyebarkan ujaran kebencian dalam khutbah tarawih. Pasalnya, Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam dan seyogyanya diisi dengan ceramah yang menyejukan.
Demikian disampaikan, Ketua MUI Kota Bandung Miftah Farid saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/3).
“Lantas ceramah Tarawih diharapkan menyampaikan kesejukan," ucap Miftah.
Menurutnya, isi ceramah tarawih yang kontroversi hanya akan menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Penceramah tidak menyampaikan ujaran kebencian yang membuat orang lain marah atau jengkel,” tutur Miftah.
Sebelumnya, MUI Kota Bandung juga turut mengimbau masjid-masjid yang berada di perbatasan atau perlintasan jalan raya agar menegakan aturan pembatasan saf salat tarawih.
Baca Juga:
Hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya penyebaran Covid-19 dari jamaah tarawih yang sengaja singgah di masjid tersebut.
"Kemudian (salat) Tarawih, bagi masjid tertentu dan tempat perlewatan dan lain-lain, sebaiknya tetap berjarak," ujarnya. (mar5/jpnn)
MUI Kota Bandung meminta para penceramah tidak memberikan khutbah tarawih dengan materi dakwah yang dapat menimbulkan perpecahan.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News