Bey Machmudin Minta Disdik dan DP3AKB Jabar Usut Kasus Perundungan Siswi di Bandung Barat
jabar.jpnn.com, BANDUNG BARAT - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB), untuk segera merespons kasus perundungan siswi SMK Kesehatan di Kabupaten Bandung Barat.
Perundungan itu menimpa seorang siswi atas nama Nabila Fitri Nuraini (18) dan sudah terjadi selama tiga tahun. Siswi tersebut akhirnya meninggal dunia karena diduga depresi.
"Saya sudah minta Plh. Kadisdik untuk betul-betul dikaji, jadi nanti bagaimana caranya apakah harus ada laporan dari setiap guru kepada orang tua atau seperti apa," kata Bey dalam keterangannya, Jumat (14/6).
Adapun Bey mewakili Pemprov Jawa Barat sudah menemui keluarga almarhumah Nabila di kediaman neneknya di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung pada Rabu (12/6).
Rumah Nabila sendiri sebetulnya berlokasi di Kampung Centeng, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Namun keluarga memutuskan memakamkan Nabila di permakaman keluarga dekat rumah neneknya.
"Saya kemarin mengunjungi dan menyampaikan duka cita mendalam," ucapnya.
Perundungan yang diduga dialami Nabila selama tiga tahun muncul tiba - tiba setelah viral di media sosial.
Sang ibu mengatakan pernah mendapatkan keluhan dari anaknya bahwa telah dibully temannya, namun meminta tidak menjadikannya masalah karena ingin fokus belajar.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyoroti peristiwa perundungan yang menewaskan siswi SMK Kesehatan Rajawali di Kabupaten Bandung Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News