Melalui Album 'Melawan Masa' Tibiast Menyuarakan Kritik Sosial untuk Pemerintah
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Band metal asal Bandung Tibiast tak mau berhenti berkarya meskipun gempuran pandemi Covid-19 menggagalkan seluruh rencana yang sudah dibuatnya.
Di pertengan Maret ini, Tibiast merilis album perdananya bertajuk "Melawan Masa".
Album berisikan 11 lagu itu menggambarkan kritik sosial yang coba dibangun para personel Tibiast, yang terdiri atas Radit (vokal), Rafly (gitar), Uca (gitar), Kiming (bas), dan Fiky (drum).
Adapun 11 lagu yang dimuat dalam album "Melawan Masa" ini yakni Prolog Perlawanan, Melawan Masa (feat. Mindfreeza & Soulkillaz of Eyefeelsix), Bad Social, Serdadu Anak Bangsa (feat. Popo of Demons Damn), Stand Againts Racism, Smoke Bomb, Kera Jelaga (Feat. Bobby of Turbidity), Radjah Ruwat Bumi (feat. Budi Dalton), Asihan Si Taruk Gadung (feat. Lord Butche of The Cruel), Lara Batasan (feat. Lucas And Sons), dan Soul Like Fire.
Vokalis Tibiast Radit menceritakan kisah panjang Tibiast yang berawal dari sisa-sisa anggota unit punk Bandung Resist, yang ingin melanjutkan proyek musikal mereka.
Tibiast melibatkan 90 persen anggota baru dan menghasilkan musik yang benar-benar berbeda.
Baca Juga:
Genre musik yang dibawakan Tibiast, sambung Radit, keluar dari jalur yang dulu dihasilkan Resist.
“Begitu berbedanya hingga kami memutuskan memakai nama baru di album ini,” kata Radit ditemui JPNN,com dalam perilisan albumnya, belum lama ini.
Grup metal asal Bandung, Tibiast, merilis album perdananya bertajuk 'Melawan Masa' yang berisikan kritik sosial.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News