Jatam Laporkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ke KPK

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Laporan yang disampaikan Jatam ke KPK itu, yakni soal dugaan korupsi izin usaha tambang.
Jatam melaporkan Menteri Bahlil Lahadalia ke KPK soal keputusan pencabutan izin usaha tambang yang diduga merugikan ekonomi negara.
Koordinator Jatam, Melky Nahar memaparkan dilaporkannya Menteri Bahlil ke KPK merupakan upaya untuk mengungkap keadilan dan kebenaran.
"KPK adalah instrumen pemeriksa untuk menemukan pihak yang secara umum biasanya hampir tidak pernah diperiksa secara serius," kata Melky.
Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut bahwa setiap laporan yang masuk sebagai bagian dari peran masyarakat. Sehingga, laporan yang diajukan JATAM akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur pengaduan yang berlaku.
Ali Fikri mengaku komunikasi intensif antara KPK dan Jatam dalam laporan dugaan korupsi ini sangat penting. Pasalnya, KPK membutuhkan waktu yang cukup lama, setidaknya 30 hari kerja untuk memproses laporan tersebut.
"Ada komunikasi dan koordinasi terus-menerus untuk melengkapi data, yang awalnya sudah diserahkan. Makanya, kalau ada laporan ke KPK, harus disertai dengan data awal," kata Ali Fikri, di Gedung KPK, Selasa (19/3/2024).
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia ke KPK.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News