Pascakecelakaan Maut KA Turangga, Pengamat Transportasi ITB Desak Jalur Ganda Selatan Segera Dibangun
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono ikut mengomentari peristiwa kecelakaan maut yang terjadi antar KA Turangga dengan Lokal Bandung Raya di petak Jalan Cicalengka – Haurpugur, Kabupaten Bandung pada Jumat (5/1).
Diketahui kecelakaan terjadi di jalur single track area Stasiun Cicalengka atau di KM 181+700. Dugaan sementara, ada miskomunikasi yang menyebabkan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya itu melintas secara bersamaan.
Sony dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) mengatakan masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia.
Baca Juga:
Hal tersebut menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan.
“Dalam prosedur kereta api, untuk singletrack, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya Turangga. Nanti kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal masuk ke jalur utama,” kata Sony, Minggu (7/1).
Sony menuturkan tabrakan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.
“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujarnya.
Terkait kecelakaan tersebut, ia mengatakan agar jalur ganda (double track) segera dibangun supaya tidak terjadi kejadian serupa.
Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono ikut mengomentari peristiwa kecelakaan maut yang terjadi antarKA Turangga dengan Lokal Bandung Raya di Cicalengka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News