Gerakkan Roda Ekonomi Ultra Mikro, BPTN Syariah Ciptakan Kemandirian Ekonomi Perempuan di Desa

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - PT Bank BTPN Syariah Tbk terus berkomitmen untuk turut membantu pemerintah dalam menggerakan roda perekonomian, khusunya di segmen ultra mikro. Selain itu, Bank BTPN Syariah juga turut membantu dan menciptakan kemandirian ekonomi perempuan melalui bantuan pembiayaan usaha tanpa anggunan.

Sebagai bank umum syariah fokus menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga inklusi sejak tahun 2010, BTPN Syariah terus berikhtiar menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi bagi seluruh stakeholder untuk mewujudkan niat baik lebih cepat.

Khusus untuk Provinsi Jawa Barat, BTPN Syariah memiliki keterikatan sejak lama. Tanah Pasundan tercatat sebagai provinsi pertama yang dilayani oleh BTPN Syariah.

Pimpinan Wilayah Jawa Barat BTPN Syariah, Andi Setio mengatakan berdasarkan catatan, jumlah nasabah BTPN Syariah di Jawa Barat sudah lebih dari 774 ribu per kuartal III 2023. Mereka terdiri dari para perempuan yang memiliki keinginan untuk maju dan berdaya.

Kata Andi, Bank BTPN Syariah memberikan bantuan modal usaha tanpa anggunan dengan konsep sentra atau kumpulan kelompok ibu-ibu di sebuah desa.

"Kumpulan atau biasa disebut Pertemuan Rutin Sentra (PRS) wajib dihadiri ibu-ibu nasabah setiap dua minggu sekali. Menjadi anggota sentra merupakan syarat utama bagi ibu-ibu nasabah BTPN Syariah untuk mendapatkan pembiayaan tanpa agunan. Selain itu, kehadiran ibu-ibu di kumpulan yang dilakukan selama dua minggu sekali juga menjadi jaminan bagi Bank untuk memberikan pembiayaan," ujar Andi saat ditemui di Pangalengan, Kabupaten Bandung, dikutip Kamis (21/12).

Lebih lanjut, Andi menuturkan para nasabah Bank BTPN Syariah memiliki usaha yang beragam. Mulai dari mulai dari pertanian, jual makanan, perkreditan, perdagangan, penyewaan villa, berkebun, dan jual sembako.

"Hingga kuartal III 2023, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebear Rp 2,83 triliun kepada ibu-ibu nasabah yang tergabung dalam 60.046 sentra di Jawa Barat," ucap Andi.