CineFuture 2023: Bincang Industri dan Sineas Perfilman Indonesia
Harry menyebut, acara CineFuture sendiri terdiri dari tiga acara utama yaitu Workshop, Exhibition atau pameran, serta Symposium.
Untuk Workshop yang sudah diadakan di dari tanggal 20-22 November lalu.
"Acara ini bertujuan untuk menjadi sebuah ruang inkubasi yang akan membantu para seniman sekaligus mahasiswa yang nantinya akan berproses dalam membangun karya untuk kemudian dipamerkan pada acara pameran nanti," ujarnya.
Workshop ini membawakan tiga topik utama, di mana pada hari pertama membahas soal ‘Tubuh Manusia dan Kerapuhannya’ yang dibawakan oleh tiga pemateri yaitu, Farhan Helmy, Jeong Seop Yoon, serta Psikolog Dien Fachri Iqbal
Lalu untuk hari kedua membahas topik ‘Mengembangkan Gagasan pada Praktik Eksperimental dan Intermedia’ yang dibawakan oleh Annisa Winda Larasati serta dari Arafura Media Design.
Hari terakhir, membahas mengenai ‘Developing Karya dan Bentuk Instalasi Pameran’, dengan pemateri Rizky Lazuardi dan dari Fragment Project, yang sekaligus berperan sebagai tempat pameran untuk karya-karya yang akan dihasilkan.
Program acara selanjutnya adalah pameran atau exhibition karya yang akan dilaksanakan di Fragment Project dan Institut Français Indonésie Bandung mulai dari tanggal 18-20 Desember 2023.
"Semua karya yang nantinya akan dipamerkan telah melewati proses kurasi bersama, sehingga setiap seniman atau partisipan pameran bisa secara langsung mendapat respon dari kurator maupun seniman lainnya," jelasnya.
Mahasiswa prodi FTV UPI menggelar kegiatan bertajuk ‘CineFuture’ 2023 yang membahas mengenai keberlangsungan industri perfilman Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News