Universitas Indonesia Bersama Para Ahli Luncurkan Sistem Penanganan Bencana d
jabar.jpnn.com, DEPOK - Indonesia berada pada urutan ketiga negara paling rawan bencana setelah Filipina dan India menurut The World Risk Indeks pada tahun 2022.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2022 hingga 2023 terjadi peningkatan jumlah bencana di Indonesia, dari 2.403 kejadian menjadi 2.616 kejadian.
Fakta ini menjadi dasar bagi Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI yang berkolaborasi dengan para ahli logistik dan tim operasional penelitian dari Lancaster University Management School (LUMS), menggelar workshop tentang sistem inovasi pendukung pengambilan keputusan.
Inovasi yang diberi nama RESPOND-OR-X ini, bertujuan untuk membantu BNPB dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan untuk mempersiapkan atau menghadapi bencana alam.
RESPOND-OR-X merupakan perluasan dari proyek Resilient Emergency Preparedness for Natural Disaster Response through OR (RESPOND-OR), yang didanai oleh UK Research and Inovation Global Challenges Research Fund dan Engineering and Physical Sciences Research Council.
RESPOND-OR-X juga mendapat dukungan berkelanjutan dari Global Advancement Fund Lancaster University.
Sistem pendukung kuputusan RESPOND-OR-X ini bertujuan untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan bencana alam seperti banjir ataupun letusan gunung merapi.
Pada workshop bertajuk "Effective Response to Natural Disaster: The RESPOND-OR-X Decision Support System (DSS)" ini, anggota proyek RESPOND-OR-X mendemonstrasikan dan menjelaskan penggunaan Sistem Pendukung Keputusan RESPON-OR-X.
RESPOND-OR-X dari UI dan Lancaster University Management School, merupakan sistem pendukung keputusan agar lebih siap menghadapi bencana alam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News