Alam Ganjar Bagikan Informasi Seputar Dunia Perkuliahan kepada Pelajar di Bandung
"Karena ada beberapa pengalaman kawanku yang terlanjur terperangkap pada pilihan orang tua dan pada akhirnya tidak bisa survive mengikuti perkuliahan, maka, baiknya di komunikasikan," kata anak tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti itu.
Disinggung soal masa depan pekerjaan yang hilang akibat disrupsi yang digantikan oleh mesin atau AI, Alam meyakini generasi muda untuk tidak takut akan peluang pekerjaan yang hilang akibat AI.
"Aku ikut kegiatan 'bicara buku' bareng Hivi, buku yang aku bawa bagaimana manusia bisa menang lawan AI, jawabannya simpel, AI tidak bisa kreatif dan hubungan emosional. Ai punya alogaritma dan alogaritma sifatnya kaku, jadi cuma bisa memecahkan satu masalah," terang Alam.
"Ada yang namanya mesin learning tapi kemampuan dalam memecahkan masalah itu terbatas. Sedangkan manusia ketika ada masalah bisa mencari banyak alternatif pilihan yang mesin tidak bisa melakukan, dalam artian manusia ini banyak akal. Jadi jangan takut, dalam hierarkinya manusia masih paling tinggi," lanjutnya.
Ditanya soal pentingnya perguruan tinggi, Alam menegaskan hal itu penting dalam membangun pola pikir dan relasi.
"Selain belajar hal fundamental, perguruan tinggi juga bisa membangun mindset dan menambah wawasan. Selain itu, teman juga makin banyak dan bisa bertukar pikiran. Pada akhirnya bisa melakukan sesuatu bareng, entah itu bisnis, organisasi dan lain sebagainya. Bahkan kolaborasi itu bisa kita temukan di perguruan tinggi," pungkasnya. (mar5/jpnn)
Muhammad Zinedine Alam Ganjar memberikan tips dan inspirasi bagi para pelajar bandung seputar perkuliahan.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News