Provinsi Jawa Barat Memiliki Jumlah Penderita Talasemia Terbesar di Indonesia
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Penderita talasemia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini, tercatat sudah ada 12 ribu kasus dan 40 persennya berada di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) Ruswandi saat kegiatan skrining talasemia yang digelar Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
“Dari total jumlah 12.155, 40 persennya ada di Jabar. Jabar ini jadi daerah paling besar,” kata Ruswandi, Kamis (23/11).
Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum peka mengenai penyakit talasemia. Padahal, talasemia masuk dalam kategori penyakit dengan pembiayaan tertinggi yang dicover BPJS.
Melalui skrining ini, masyarakat dan akademisi diedukasi mengenai talasemia agar lebih peduli dan mau melakukan pemeriksaan untuk menekan kasus tersebut.
“Masyarakat sampai hari ini masih banyak yang tidak mengetahui talasemia itu apa, ada yang berpikir penyakit ini menular, itu salah, ini murni faktor genetik. Ini bisa dicegah, masalahnya kalau enggak dicegah, semakin lama, semakin berat beban negara dan pemerintah, terutama BPJS,” terangnya.
Ia menerangkan, salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan pemeriksaan sebelum menikah.
Jika hasilnya ditemukan ada carrier atau pembawa sifat, disarankan untuk mencari pasangan yang normal.
Penderita talasemia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini, tercatat sudah ada 12 ribu kasus dan 40 persennya berada di Jawa Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News