Dampak Agresi Militer Israel ke Palestina, Sejumlah Produk Masuk Target BDS di Indonesia
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Gerakan BDS Indonesia yaitu Boikot, Divestasi, dan Sanksi terhadap Israel, yang merupakan bagian dari Palestinian BDS National Committee (BNC), menyerukan kepada publik untuk menghentikan pembelian produk dari sejumlah perusahaan besar yang terlibat dalam mendukung serangan Israel ke Palestina.
Gerakan BDS Indonesia merilis daftar brand yang menjadi target boikot utama dan brand yang memerlukan tekanan sosial agar tidak mendukung Israel.
Brand-brand itu terdiri dari AXA, Puma, Hewlett Packard (HP), dan Siemens. Kemudian Domino’s Pizza, Starbucks, Burger King, Papa John’s Pizza, Pizza Hut, Mcdonalds, Carrefour, Grup Nestle, P&G, Kraft, Coca Cola, Pepsico, Johnson & Johnson, Unilever, MARS, Kellogg’s, Disney, dan L'Oréal.
Sementara itu, Produk Danone yang kerap mendapatkan tuduhan serupa tidak ada dalam daftar boikot BDS Indonesia.
Adapun Danone berpusat di Perancis dan beroperasi di 120 negara termasuk di negara negara Islam seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Turki, Iran dan Tunisia. Danone tidak memiliki pabrik di Israel.
Co-Inisiator BDS Israel di Indonesia, M. Syauqi Faiz mengatakan, ajakan aksi boikot ini intinya didasari karena Israel itu telah melakukan pelanggaran hukum internasional.
“Jadi, tujuan kami sebenarnya adalah menghentikan pihak-pihak seluruh dunia dan termasuk Indonesia untuk terlibat di dalam pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel,” ujar Syauqi dalam keterangannya, dikutip Kamis (9/11).
Dia mengutarakan, bahwa dalam melakukan aksi boikot terhadap produk-produk sekutu Israel itu ada klasifikasi brandnya.
“Jadi, ada klasifikasi brand mana saja yang akan kami boikot itu. Karena kami berbicara terkait keterlibatan dalam kejahatan pelanggaran hukum internasional, dan keterlibatan itu memang ada level-levelnya,” tuturnya.
Gerakan BDS Indonesia yaitu Boikot, Divestasi, dan Sanksi terhadap Israel menyerukan ke publik untuk menghentikan pembelian produk dari perusahaan pro Israel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News