Dukung UMKM Kota Bogor, IBI Kesatuan Berkolaborasi dengan University Tun Hussein Onn Malaysia

Perwakilan dari University Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Prof. Dr. Abdul Talib Bon memaparkan bahwa dengan digitalisasi, produk-produk UMKM dapat dipasarkan secara jauh lebih luas, hingga ke mancanegara.

“Ini tentunya menjadi peluang bagi para pelaku UMKM, untuk menjangkau konsumen dengan lebih mudah tanpa perlu mengeluarkan biaya yang tinggi,” tuturnya.

Salah satu pertanyaan penting dari peserta selama pelatihan berlangsung, yaitu “Apakah ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dan perlu dipersiapkan oleh penjual jika ingin menjual produknya ke luar negeri?”.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Abdul Talib Bon menekankan bahwa penjual perlu mengetahui terlebih dahulu produk apa yang ingin dipasarkan, barulah menelusuri kebijakan-kebijakan yang perlu dipenuhi sesuai dengan target pasar mana yang ingin dijangkau.

“Sebagai contoh, dalam memasarkan produk makanan ke Malaysia diperlukan adanya Sertifikat Halal, sehingga memungkinkan masyarakat Malaysia yang dominan muslim membeli produk tersebut karena dianggap telah memenuhi kriteria,” ungkapnya.

Pelatihan ini juga melibatkan dosen dari masing-masing program studi di IBI Kesatuan seperti serta beberapa mahasiswa IBI Kesatuan dari program studi biokewirausahaan dan pariwisata.

Tidak hanya penyampaian materi yang menjadi pokok kegiatan PKM ini, tetapi pelatihan ini juga merupakan pertemuan informal para pelaku UMKM Kota Bogor dengan Prof. Dr. Abdul Talib Bon untuk memperlihatkan berbagai macam produk UMKM mereka.

Selain itu, kesempatan ini dimanfaatkan untuk saling bertukar kartu nama, baik dengan Prof. Dr. Abdul Talib Bon selaku perwakilan dari UTHM yang berasal dari Malaysia juga antar para peserta pelatihan (para pelaku UMKM kota Bogor). (mcr19/jpnn)