Dinkes Jabar Pastikan Jenis Bakteri Penyebab Keracunan Makanan di Bandung Barat
Kehadiran kantin sehat itu nantinya berisikan para pedagang kaki lima yang biasa berdagang di lingkungan sekolah.
Para pedagang itu kemudian diberikan pelatihan khusus mengenai gizi pada makanan.
“Dalam pertemuan itu sebetulnya mengingatkan kepada teman-teman UKS supaya menggiatkan lagi untuk kantin sehatnya. Di mana kewajiban kantin sehat itu adalah membina pedagang-pedagang di luar sekolahan,” jelasnya.
“Sebetulnya bagusnya kalau ada tempat untuk keamanan lebih baik, masukan ke dalam gedung sekolah gitu ya dimasukkan ke kantin sehat dan diberikan pembinaan. Bagaimana cara mengolah makanan,” sambungnya.
Vini mengungkapkan, dalam dua kasus keracunan massal di Bandung Barat itu, berdasarkan hasil uji lab sampel makanan ditemukan penyebab para siswa mengeluh mual dan muntah adalah karena adanya bakteri Bacillus Cereus.
Ia pun memastikan, tidak ada zat beracun dalam sampel makanan cimin dan yoghurt.
“Karena ternyata kemarin saja yang KBB itu kan tidak ada racun, tapi adanya bakteri gitu, kandungan bakteri,” ujarnya.
“Salah satunya, kalau bakteri pencernaan kan ketika misalnya orang yang sakit diare buang air besar sembarangan, lalu kering maka si bakterinya akan dibawa oleh udara dengan angin, beterbangan hinggaplah di makanan yang tidak tertutup,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)
Dinkes Jabar ungkap hasil uji lab sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal siswa SD di Bandung Barat.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News