Datang ke Kabupaten Bogor, Ravindra Airlangga Temui Ratusan Petani Milenial dan Pelaku UMKM
Dengan bibit itu, produksi tebu bisa mencapai 12 ton perhektar. Sekarang hanya sekitar 5 ton per hektar. Ada penurunan produktifitas lebih dari 50 persen.
“Seharusnya tambah lama tambah berkembang. Sekarang Indonesia menjadi importir gula, padahal dahulu adalah eksportir,” jelasnya.
Ada tiga hal menurut Ravindra yang bisa dilakukan agar pertanian dan perkebunan bisa meningkatkan produksi.
Pertama, melakukan cost maintenance. Biaya harus bisa dijaga, namun hasil tetap bisa optimal. Salah satu solusinya, menurut Ravindra, adalah menggunakan bibit bersertifikat.
Penggunaan bibit unggul dan bersertifikat menurut kajian yang dilakukan oleh Ravindra, bisa meningkatkan produksi sekitar 30 persen lebih banyak dari penggunaan bibit non-unggulan.
“Dengan usaha yang sama, produktifitasnya lebih tinggi,” jelasnya.
Kedua, mengetahui waktu atau jadwal tanam dan pemupukan. Selain itu juga penting untuk memastikan irigasi yang teratur.
Ketiga, adalah perlunya perhatian khusus pada peremajaan. Produktifitas tanaman lama-lama menurun. Karena itu perlu proses peremajaan tanaman dan bibit.
Datang ke Kabupaten Bogor, Ravindra Airlangga bertemu dengan ratusan petani dan pelaku UMKM, sambil berbagi ilmu seputar ekspor dan pengembangan bisnis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News