35.045 Kasus ISPA Terjadi di Kota Sukabumi di Sepanjang Tahun Ini
Tidak menutup kemungkinan pada Agustus ini jumlah kasus ISPA meningkat karena bertepatan dengan musim kemarau yang di mana kondisi daerah yang kering akibat tidak ada hujan selama satu bulan penuh sehingga debu beterbangan dan terhirup.
"ISPA tidak bisa dianggap sepele, maka dari itu masyarakat harus mengetahui gejala awal terserang penyakit ini seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan dan timbul gejala sinusitis, seperti hidung berair serta kesulitan bernafas,"
"Jika merasakan ataupun ada anak yang mengalami gejala tersebut untuk segera membawa ke rumah sakit, klinik dan pusat layanan kesehatan lainnya agar bisa segera ditangani dan sakitnya tidak bertambah parah," tambahnya.
Wita mengatakan pencegahan yang paling efektif adalah menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin, rajin berolahraga, menggunakan masker serta sebisa mungkin menjauhi kerumunan dan menghindari asap rokok.
Di sisi lain, pihaknya juga sudah meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kota Sukabumi untuk meningkatkan pelayanan antisipasi terjadinya lonjakan pasien baik ISPA, demam berdarah dengue (DBD), diare dan lainnya. (antara/jpnn)
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat di sepanjang Januari-Juli 2023 terdapat 35.045 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berikut perinciannya.
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News