Tinggalkan Gedung Pakuan, Air Mata Ridwan Kamil Menetes
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak kuasa menahan air mata saat meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan yang terletak di Jalan Cicendo No 1, Kota Bandung.
Menjelang masa jabatnya yang berakhir pada 5 September, Emil--sapaannya--bersama keluarga mulai membereskan perlengkapan pribadinya di rumah dinas itu.
Emil dan keluarga sudah beres-beres sejak Selasa (29/8) lalu dan kembali ke rumah pribadinya.
"Hari ini beres-beres bersama istri saya karena semua ada awal, semua juga ada akhir, pernah datang dengan semangat di hari pertama dilantik dan di hari terakhir kita akan _move on_ meninggalkan tempat yang selama lima tahun menjadi sumber energi, sumber semangat dalam sedih," kata Emil dalam keterangannya, Senin (4/9).
Menurutnya, kekuasaan itu sifatnya hanya sementara, tidak bisa selamanya. Ibarat kata, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya.
"Itulah kehidupan, tidak ada yang di dunia ini kita genggam semua termasuk urusan kekuasaan," ucapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu tak bisa menahan tangis, saat ditanya pengalaman atau hal yang paling diingat ketika di Gedung Pakuan.
Dengan tegar dan mata berkaca-kaca menyebut bahwa peristiwa almarhum Emmeril Kahn Mumtadz, menjadi momen berat selama mendiami rumah dinasnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan keluarga keluar dari rumah dinas Gedung Pakuan, Bandung menjelang berakhirnya masa jabatnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News