Heboh Ritual Keagamaan di Gerlong Bandung, Begini Respons MUI Jabar
Bahkan, Syiah memiliki badan hukum sebuah organisasi masyarakat (ormas).
“Jadi, MUI sudah memberikan panduan ke masyarakat. Cuma sekarang kenegaraan memang ini eksistensi Syiah masih ada, kalau tidak salah mereka punya badan hukum ormas kalau tidak salah, atas dasar itu mereka melakukan aktivitas,” tuturnya.
Sementara itu, soal kejadian yang viral di Gegerkalong, Rafani menuturkan, jika jemaah Syiah diketahui menggelar ritual bersama kelompok adat.
Namun, ia menyayangkan jika kolaborasi dua kelompok itu akhirnya menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Kemarin kami cari informasi bahwa di Kota Bandung sedan gada kegiatan apa, hari pangsi atau apa gitu ya, tapi dikaitkan dengan Asyura dan ada kelompok budaya yang ikut,” ujarnya.
“Di Gegerkalong juga saya lihat ada kelompok adat yang sepertinya berkolaborasi dengan Syiah. Kolaborasi siapapun boleh-boleh saja tapi harus memperhatikan sensitivitas masyarakat. Sensitivitas ini bisa menimbulkan kehebohan,” ucapnya.
Sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan dengan video ritual keagamaan syiah di sebuah masjid yang terletak di Gegerkalong, Kota Bandung.
Dalam video yang dilihat JPNN, warga tampak berkumpul di depan masjid yang dimaksud. Ritual syiah pun digambarkan seperti sekelompok orang yang sedang menari-nari.
Begini respons MUI Jabar soal kegiatan ritual keagamaan yang terjadi di wilayah Gegerkalong, Kota Bandung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News