Tekan Angka Penularan TBC, Dinkes Kota Bogor Luncurkan Program Aksi Geulis
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor launching Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis) di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor.
Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan launching program Aksi Geulis ini dilakukan karena jumlah temuan kasus TBC atau Tuberkulosis pada 2022 di Kota Bogor yang naik menjadi 200 persen atau total terdapat 7.769 kasus TBC.
"Tidak hanya kasus TBC yang meningkat, angka TBC resisten obat juga meningkat jadi 199 persen, dan yang harus diwaspadai TBC pada anak meningkat 300 persen akibat tertular dari orang dewasa melalui droplet (batuk dan bersin)," ucapnya.
Dia menyebut anak-anak dengan TBC berisiko tinggi terkena stunting, begitu juga dengan anak stunting beresiko terkena TBC.
Peningkatan penularan TBC ini tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan, yang mana angkanya baru 70 persen, sementara target keberhasilan pengobatan TBC dan TBC resisten obat harus mencapai 90 persen.
"Presiden menargetkan eliminasi TBC di 2030. Prevalensi sekarang di 354/100 ribu penduduk di tahun 2030 diharapkan bisa turun menjadi 65/100 ribu penduduk. Artinya, perlu upaya percepatan eliminasi TBC melalui Aksi Geulis yang merupakan inovasi dari Dinkes," jelasnya.
Baca Juga:
Dirinya menjelaskan Aksi Geulis ini merupakan bagian dari komitmen daerah menuntaskan TBC. Pihaknya sudah membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) eliminasi TBC.
Mulai dari membuat tim percepatan eliminasi TBC dan membuat aplikasi pemetaan atau sebaran penderita TBC sampai menyebar ke geospasial yang gunanya untuk melakukan pelacakan dan pemantauan.
Dinkes Kota Bogor meluncurkan program Akselerasi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis (Aksi Geulis) untuk memutus penularan Tuberkulosis atau TBC.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News