Pemerintah Buka Opsi Tak Bubarkan Ponpes Al-Zaytun, Ridwan Kamil Merespons
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Pusat melalui Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, bahwa ada kemungkinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun tidak akan dibubarkan, melainkan akan dilakukan pembinaan.
Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap beberapa alternatif terkait penyelesaian polemik Al-Zaytun.
Kata Ridwan Kamil, pembinaan yang dimaksud Ma’ruf Amin itu adalah Ponpes Al-Zaytun nantinya akan diambil alih oleh Kementerian Agama (Kemenag). Namun, katanya, diperlukan waktu agar hal itu bisa dilakukan.
“Pesantrennya sendiri akan dibina itu artinya akan diambil alih oleh Kemenag. Hanya butuh waktu untuk mengurus 7.000-an siswa, tidak sesederhana itu kan,” katanya di Bandung, Kamis (6/7).
Ia menargetkan, proses ambil alih itu bisa selesai setelah tahap penerimaan peserta didik baru (PPDB) Al-Zaytun rampung.
Sebab, perlu dilakukan berbagai langkah seperti mencari tenaga pengajar untuk membina para santri Al-Zaytun.
“Gurunya dari mana, kualifikasinya apa, makanya rentang waktu pembinaan dan pengambilalihan itu selama PPDB. Sehingga pada saat masuk sekolah itu urusan Al-Zaytun sudah selesai,” ujarnya.
“Intinya harapan masyarakat akan terwujud. Ada ketenangan, tidak ada kontroversi, yang diduga dipersepsikan sumber dinamika bisa dikelola diambil alih negara,” tuturnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons pernyataan Wapres Ma'ruf Amin yang menyebutkan kalau Ponpes Al-Zaytun ada kemungkinan tak dibubarkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News