Siap-siap Warga Bandung, Dua Hari ke Depan Tahu dan Tempe Hilang di Pasaran
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Selama dua hari ke depan warga Bandung bakal kesulitan mendapatkan tahu dan tempe di pasaran.
Hal itu menyusul aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe, lantaran harga kacang kedelai yang terus melambung tinggi hingga saat ini.
Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat M Zamaludin mengatakan, aksi mogok produksi sudah dilakukan sejak kemarin, salah satunya perajin tahu Cibuntu.
"Jadi, tukang tahu mulai berhenti produksi. Mulai hari ini sampai Rabu tahu tidak akan ada di pasaran. Kalau tempe sudah dari tiga hari lalu berhenti," kata Zamaludin saat dihubungi JPNN.com, pada Senin (21/2).
Melambungnya harga kacang kedelai impor membuat para perajin tahu tempe kelimpungan. Mereka kesulitan meraih omzet bila harga kacang kedelai terus meroket.
Zamaludin menerangkan, aksi mogok produksi dilakukan hingga Rabu (23/2). Setelah aksi tersebut, para perajin sepakat untuk menaikan harga hingga 15 persen.
Hal itu diambil sebagai upaya mengimbangi naiknya harga kacang kedelai.
"Mogok produksi tetap kami lakukan. Tetapi mulai Kamis (24/2), kami serentak akan menaikan harga 10 sampai 15 persen, atau dari Rp 500 sampai Rp 1.000 per bungkus," jelasnya.
Mulai hari ini perajin tahu dan tempe melakukan aksi mogok produksi. Warga Bandung dipastikan kesulitan mendapatkan tahu tempe di pasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News