Imbas Harga Kacang Kedelai Naik, Ukuran dan Harga Tahu Bakal Berubah?
jabar.jpnn.com, DEPOK - Selain bakal menggelar mogok produksi pada pada Senin (21/2) hingga Rabu (23/2) nanti, imbas tingginya harga kacang kedelai di pasaran membuat pengusaha tahu berencana bakal menaikan harga jual tahu hingga mengurangi ukurannya.
Salah satu anggota Sedulur Pengerajin Tahu se-Indonesia (SPTI) Depok Dedi Kurniadi mengatakan, rencana menaikan harga tahu hingga mengurangi ukurannya memang santer terdengar.
Hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi biaya produksi tahu, mengingat harga kacang kedelai di pasaran yang juga mengalami kenaikan.
"Ada rencana menaikan harga tahu, atau mengecilkan ukuran tahu untuk menekan biaya produksi. Tapi itu semua belum kami lakukan. Karena kami masih menunggu keputusan paguyuban agar serentak," ujarnya, pada Selasa (15/2).
Saat ini, harga per potong tahu cina Rp3 ribu, tahu cokelat Rp35 ribu per papan yang berisi 100 hingga 120 tahu. Sedangkan tahu kuning kisaran Rp50 ribu hingga Rp60 ribu perpapan yang berisi 100 tahu.
"Kalau kami naikan harga tahu, kami takut pelanggan kabur dan berkurang. Tapi kalau tidak dinaikan kami kewalahan untuk biaya produksinya," jelasnya.
Sementara jika ukuran tahu diperkecil, tingkat kerugiannya akan lebih tinggi. Sebab, saat ukuran tahu diperkecil potensi tahu rusak saat dijual akan lebih besar, sehingga tahu dari pasar akan banyak dikembalikan ke pabrik.
"Kalau tahu kami kecilkan ukurannya akan mudah rusak dan hancur. Secara otamatis para pedagang akan mengembalikan tahu ke pabrik tentunya ini juga akan merugikan kami," tegasnya.
Akibat melambungnya harga kacang kedelai di pasaran, pengusaha tahu di Depok akan menggelar mogok produksi hingga menaikan harga jual tahu demi menekan biaya produksi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News