Kebijakan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Bantu bank bjb Optimalisasi Penyaluran Kredit
jabar.jpnn.com, BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) meyakini keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan Suku Bunga Acuan di angka 5,75 persen sudah dipertimbangan dengan sangat matang.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, meyakini kebijakan Bank Indonesia mempertahankan Suku Bunga Acuan di angka 5,75 persen, merupakan upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi sekaligus membantu industri perbankan.
"Keputusan BI mempertahankan suku bunga tentu sudah mempertimbangkan berbagai hal, terutama untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah mulai terkendalinya inflasi," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Kamis (29/6).
"Kebijakan tersebut di sisi lain membantu perbankan dan juga bank bjb dalam mengelola biaya dana dengan lebih efisien, sehingga penyaluran kredit bisa lebih optimal," sambungnya.
Kredit dan pembiayaan bank bjb hingga Triwulan I tahun 2023 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar 10,8 persen menjadi Rp116,45 triliun pada seluruh segmen kredit baik konsumer ataupun dari segmen bisnis.
Diproyeksikan, pertumbuhan kredit bank bjb secara keseluruhan pada tahun 2023 sebesar 10,4 persen year on year, tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit di tahun lalu.
Optimisme bank bjb tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan keputusan lembaganya mempertahankan suku bunga acuan konsisten dengan sikap kebijakan moneter.
Bank bjb meyakini keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan Suku Bunga Acuan di angka 5,75 persen sudah dipertimbangan dengan matang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News