Begini Strategi Bisnis Perusahaan Makanan dan Minuman Bertahan Saat Pandemi Covid-19
![Begini Strategi Bisnis Perusahaan Makanan dan Minuman Bertahan Saat Pandemi Covid-19 - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/06/24/presiden-direktur-garudafood-hardianto-atmadja-memberikan-pe-jwya.jpg)
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Dahulu pemahaman terhadap konsep VUCA dapat membantu perusahaan untuk terus maju, berkembang atau setidaknya bertahan. VUCA digambarkan sebagai suatu keadaan dimana begitu labil naik turun atau Volatile, tidak ada kepastian atau Uncertain, sangat rumit atau Complex, dan membingungkan atau Ambigue.
Namun, konsep ini kemudian tergantikan dengan kondisi ‘BANI’ singkatan dari Brittle alias mudah pecah, Anxiety adalah keadaan yang mengkhawatirkan, N adalah Non-linear atau tidak lurus, dan I adalah Incomprehensible atau sulit dipahami.
BANI kemudian menjadi lebih relevan dengan kondisi saat ini ketika kondisi pandemi yang merubah pola kehidupan terjadi, semakin pesatnya perkembangan teknologi digital, hingga kondisi perang yang menimbulkan efek domino di dunia bisnis.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, maka Garudafood menerapkan holistic strategic model, melakukan open platform strategy untuk menghasilkan produk-produk inovatif melalui yang berkualitas melalui kemitraan hingga melakukan transformasi digital teknologi, dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mendukung kegiatan operasional.
“Perusahaan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang telah mengubah pola kehiduan, semakin pesatnya perkembangan teknologi digital terutama artificial intelligence, adanya situasi konflik peperangan, fluktuasi perekonomian dunia hingga karakteristik Gen Z yang memiliki tantangan tersendiri," ucap Presiden Direktur Garudafood Hardianto Atmadja dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Sabtu (24/6).
Hardianto menuturkan, salah satu strategi Garudafood adalah open collaboration untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang berkualitas secara lebih cepat untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Di antaranya, Hormel (Skippy peanut butter), Suntory (khusus produk minuman non-alkohol), Falcon (Produk Dilan), General Mills (produk Garuda O’Corn) serta Barry Callebaut salah satu produsen cokelat dan kakao terbesar di Asia Pasifik.
Agar menjadi bisnis yang berkelanjutan, Garudafood juga menerapkan Holistic Strategic Model dengan memperhatikan tiga hal. Pertama, 'Best Brand' menambah kekuatan merek-merek perusahaan, kedua 'Best Value' ini terkait produk dan harga, dan ketiga 'Best Network' jaringan distribusi yang kuat baik domestik maupun ekspor.
"Kami juga melakukan transformasi teknologi dan digitalisasi dalam proses bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam setiap lini usaha Perusahaan. Kami menyempurnakan sistem penjualan Sales Application Mobile (SAM), melakukan integrasi sistem Manufacturing Mobile Application (MMA) dengan Enterprise Resources Planning (ERP), memperkuat implementasi teknologi Industri 4.0 dan turunannya seperti IOT dan Connectivity untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan daya kompetitif," ujar Hardianto.
Tidak hanya itu, dalam rangka penerapan praktik strategi keberlanjutan, Garudafood saat ini tengah mengembangkan green innitiatives yang fokus pada pengurangan penggunaan energi dan emisi serta menjalankan program energi terbarukan (renewable energy) di antaranya instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan bio massa serta mulai menginisiasi penggunaan kendaraan listrik di unit operasional bisnis.
Garudafood menerapkan strategi open collaboration dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News