Habiskan Uang Rakyat Rp3,1 Miliar, Komisi IV DPRD Soroti Labkesda Kota Bogor
Sehingga, setelah pembangunan selesai dikerjakan, operasional bisa langsung dijalankan secara maksimal.
"Perencanaan tata kelola Labkesda harus disiapkan sejak sekarang, agar setelah dibangun nanti bisa langsung beroperasi. Harus mulai dihitung itu potensi pendapatan dan biaya operasional," terangnya.
Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena menjelaskan dalam rapat tersebut, keberadaan Labkesda Kota Bogor memang direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia.
Sebab, Labkesda Kota Bogor memiliki keunggulan dari segi dokumentasi.
Sehingga dengan adanya pembangunan Labkesda yang dianggarkan melalui APBD, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Selain itu, Labkesda Kota Bogor juga sudah tersertifikasi ISO dan layanannya bukan hanya laboratorium klinik, tetapi juga layanan lab kesehatan masyarakat.
"Maka ke depan kami berharap dengan terbangunnya Labkesda ini bisa mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan Kemenkes. Karena kami sdm sudah ada, maka kami akan maksimalkan potensi Labkesda ini yang akan menjadi standar nasional," jelasnya.
Dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor, dengan adanya pembangunan Labkesda maka dapat memberikan potensi pendapatan sebesar Rp 2 miliar atau dua kali lipat pendapatan selama ini.
Komisi IV DPRD Kota Bogor soroti Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang menelan anggaran Rp3,1 Miliar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News