SSA Ditiadakan Sementara, 3 Ruas Jalan Ini Berpotensi Diwarnai Kemacetan
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pelajari tiga titik yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas dalam pemberlakuan sistem dua arah di kawasan SSA selama rekayasa lalu lintas dampak revitalisasi Jembatan Otista.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa di beberapa titik ruas jalan diperlukan penempatan petugas yang maksimal untuk mengatur lalu lintas.
"Kami memantau pergerakan lalu lintas setelah diterapkan kembali sistem dua arah di jalur (eks) SSA, memang ada beberapa titik yang perlu penempatan petugas yang maksimal agar bisa mengatur lalu lintas dan juga menginformasikan kepada warga," ucapnya, dikutip Rabu (10/5).
Bima Arya menyampaikan dalam penerapan sistem dua arah yang mulai berlaku pada Selasa (9/5) malam, pada prinsipnya arus lalu lintas kendaraan lebih banyak berputar ke kiri.
Dari sistem yang diberlakukan, titik yang agak rawan kepadatan lalu lintas kendaraan, yakni di daerah BTM ke bawah ke jalan Empang.
Kemudian, di arah Jalan Ir H. Djuanda ke Balai Kota Bogor, di mana di jalan itu tidak boleh langsung ke kanan menuju Lapangan Sempur.
Namun, arus lalu lintas diarahkan ke kiri dahulu dan berputar di Air Mancur ke Jalan Jendral Sudirman, kemudian masuk lagi ke Jalak Harupat arah Lapangan Sempur, setelah itu baru ke kiri ke Jalan Salak atau masuk ke Jalan Pajajaran di depan Lippo Plaza Keboen Raya.
Diketahui, Pemkot Kota Bogor merevitalisasi Jembatan Otista dengan anggaran Rp 101 miliar dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pemkot Bogor awasi tiga ruas jalan ini lantaran berpotensi timbulkan kemacetan dampak peniadaan sementara SSA imbas dari revitalisasi Jembatan Otista.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News