PTM Masih Berjalan di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok, Begini Komentar Pengamat Pendidikan

jabar.jpnn.com, DEPOK - Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang masih dilakukan ditengah lonjakan Covid-19 di Kota Depok membuat Pengamat Pendidikan Doni Koesuma angkat bicara.
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi ditengah PTM 100 persen harus jadi peringatan bagi pemerintah daerah dan kepala dinas terkait.
“Walaupun Depok PPKM Level 2 dan PTM 100 persen boleh dilaksanakan, tapi tetap tracing dan testing harus memadai,” ucap Doni Koesuma kepada JPNN.com pada Kamis (27/1)
Baca Juga:
Apa yang terjadi di Kota Depok saat ini, jangan sampai seperti kasus Jakarta Barat. Di mana Satgas sekolah dan pemerintah tidak cepat dalam menangani lonjakan Covid-19.
Doni meminta, Pemkot Depok melalui dinas terkait agar membentuk Satgas Covid-19 dari kalangan masyarakat dan orangtua.
“Harusnya ada satgas dari masyarakat dan orang tua secara independen di mana mereka boleh melihat berlangsungnya pembejalaran. Sehingga bisa terlacak saat ada pelanggaran protokol kesehatan dan saat terjadi penularan kasus,” tuturnya.
Selanjutnya, pemerintah juga harus membebaskan biaya untuk testing dan tracing terutama pada sekolah-sekolah swasta. Karena hal ini bagian dari peran penting pemerintah.
“Jika ditemukan satu atau dua kasus maka PTM dihentikan selama tiga sampai lima hari, tetapi jika lebih maka harus dua pekan,” jelasnya.
Pengamat Pendidikan Doni Koesuma angkat bicara, soal Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang masih dilakukan ditengah lonjakan Covid-19 di Kota Depok
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News