Perkuat Listrik Jelang KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit
jabar.jpnn.com, DEPOK - Dalam rangka mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, PT PLN (Persero) melakukan peletakan batu pertama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali.
Selain itu, proyek tersebut juga menjadi salah satu showcase yang akan diperlihatkan kepada dunia melalui KTT G20 bahwa PLN siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, untuk mendukung terselenggarannya G20, pihaknya harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara.
“Untuk total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW), dengan perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW. Sehingga, Bali masih memiki cadangan listrik sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen,” tutur Darmawan dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Sabtu (19/2)
Dengan demikian, Ia menyebut sistem sudah bisa dikatakan aman, tetapi belum benar-benar aman. Sehingga, pihaknya menambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW.
“Diharapkan dengan kehadiran dua pembangkit ini, akan semakin memperkuat pasokan listrik khsusunya pada pelaksanaan G20,” jelasnya.
PLTS Hybrid Nusa Penida ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare (ha) milik PT Indonesia Power (IP) di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
“Ini juga bisa turut menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun,” terangnya.
Menjelang pelaksanaan KTT G20 dan menjaga pasokan listrik, PLN menambah 2 pembangkit
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News