Jadi Korban Salah Input Data, Seorang Warga Ciputat Positif Covid-19 Secara Misterius, Begini Kisahnya

"Saat saya hubungi operator cuma bilang kalau mereka hanya menerima data saja dan tidak tahu detailnya. Mereka menyarankan saya agar menghubungi pihak RS yang bersangkutan," ujarnya.

Saat menghubungi pihak RS Brawijaya Depok, pihak menejemn mengaku tidak bisa mengubah data tersebut.

Pihak menejemen justru menyarankan agar Jamal menunggu waktu 14 hari, agar status positif Covid-19 tersebut hilang dengan sendirinya dari aplikasi.

“Pihak RS mengatakan kepada saya kalau data tersebut tidak dapat diubah dan akan hilang dalam kurun waktu 14 hari,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Marketing RS Brawijaya Depok Wahyuana Kumala mengakui peristiwa tersebut terjadi lantaran ada kesalahan saat proses input data pasien.

“Karena ada dua nama dan tanggal lahir yang sama, akhirnya kami salah input data. Kami akui itu kesalahan kami, dan kami memohon maaf atas peristiwa ini," terangnya.

Pihak RS Brawijaya Depok juga sudah melakukan pelaporan dan perbaikan data kepada pihak aplikasi PeduliLindungi terkait kejadian tersebut. Serta telah bersurat ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) soal kejadian itu.

“Kami sudah sampaikan surat kepada Pusdatin soal ini. Kami juga sudah bersurat kepada Jamal atas kejadian ini dan memohon maaf atas peritiwa tidak mengenakan ini," tandasnya. (mcr19/jpnn)