Pilgub Jabar: Pasangan Dedi dan Erwan Berpotensi Kehilangan Ceruk Pemilih Berbasis Agama

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi menilai langkah Dedi Mulyadi yang menggandeng Erwan Setiawan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) akan menemui jalan cukup terjal.

Pasangan dari Partai Gerindra dan Golkar itu harus bekerja ekstra keras untuk meraih ceruk pemilih yang berbasis agama atau religius.

Pasalnya, jika berkaca pada tiga kali Pilgub Jabar sebelumnya, kombinasi tokoh nasionalis dan religius atau sebaliknya selalu memenangkan kontestasi politik lima tahunan tersebut.

Pada tahun 2008 Ahmad Heryawan atau Aher menggandeng sosok nasionalis Dede Yusuf, kemudian tahun 2013 Aher kembali maju di Pilgub Jabar bersama sosok nasionalis Dedi Mizwar.

Formula tradisional itu dilakukan juga di tahun 2018. Kala itu, pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul berhasil memenangkan pertarungan politik tertinggi di Jawa Barat tersebut.

"Jadi kan memang di sini (Jabar) variasi. Kalau membaca peta politik di Jawa Barat kan sebelah utara itu lebih Nasionalis, sebelah tengah Selatan agamis," ucap Muradi dikutip Selasa (27/8).

"Saya sih menangkapnya ini agak repot buat Golkar kalau mesin Politiknya enggak jalan. Gerindra dan Golkar ini kan besar tapi di bawah kan masih jauh jika dibanding PDIP atau PKS mesin politiknya," sambung Muradi.

Lebih lanjut, Muradi menuturkan, Pilgub Jabar 2024 sejatinya menjadi momentum yang baik bagi Dedi Mulyadi. Hal ini dikarenakan pesaing kuatnya Ridwan Kamil memilih untuk berlaga di Pilkada DKI 2024.