Komentar Santai TKN Probowo Gibran Soal Film Dokumenter Dirty Vote

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, sekaligus Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina merespons positif dan berterima kasih atas fitnahan dan ejekan dari paslon lain menjelang pencoblosan dan masa tenang terhadap Prabowo-Gibran hingga Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

Hal ini diungkap Silfester ketika dirinya ditanya beberapa isu negatif yang sengaja dihembuskan menjelang pencoblosan dan masa tenang.

Isu yang sengaja dihembuskan itu antara lain dengan beredarnya Film Dokumenter Dirty Vote, Hinaan Cornelis, Politisi PDIP yang juga anggota DPR RI kepada Prabowo yang dikatakan Binantang dan Babi, pernyataan bohong Andi Wijayanto bertemu Presiden Jokowi yang mangatakan "kalian hebat kalau bisa mengalahkan Prabowo-Gibran" sebelum Gibran maju cawapres, hingga Fitnah Conny Rahakundini Bakrie bahwa Jokowi menginginkan Prabowo hanya memimpin 2 tahun saja.

"Kami merasa heran saja, seharusnya pilpres itu ajang beradu gagasan dan visi misi untuk menarik simpati dan harapan rakyat mau dibawa kemana Indonesia ke depannya. Kok, ini malah menyajikan fitnah dan ejekan saja," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (13/2).

TKN tidak terlalu serius apalagi sampai melaporkan ke Bawaslu dan Kepolisian atas fitnah dan ejekan biadab mereka.

Pihaknya justru berterima kasih karena rakyat dapat melihat bahwa paslon lain hanya bisa memberikan ejekan dan fitnahan, bukan solusi dan rancangan untuk bangsa ke depannya.

"Kami yakin rakyat sudah pintar dan melihat dengan nurani semua fitnah dan ejekan itu tidak benar. Dan pastinya kami yakin rakyat akan menghukum paslon ini dengan tidak memilih mereka," ujarnya.

Contohnya Film Dirty Vote yang akhirnya terungkap bahwa film itu isinya hanya analisa bohong dan murahan yang dibuat oleh orang-orang yang tidak suka dengan pihaknya.