Sukarelawan Ganjar - Mahfud Sindir Paslon Capres-Cawapres Kampanye Pakai Gimik AI

Beberapa hal yang dibidik seperti industri kreatif, UMKM, dan digital akan coba mereka pakai untuk mempromosikan program kerja Ganjar - Mahfud MD.
"Ada banyak yang sifatnya dekat dengan gen Z, milenial, dan wanita ini salah satunya dunia usaha UMKM, kemudian industri kreatif dan digital, makanya kami akan masuk ke arah sana tanpa mengesampingkan kebutuhan masyarakat dasar," terangnya.
Enda mengaku, relawan tak akan menggunakan gimik kartun atau kecerdasan buatan (AI) untuk memperkenalkan paslon usungan Partai PDI Perjuangan itu kepada masyarakat muda.
"Pak Ganjar sebagai calon presiden yang memang gayanya sangat anak muda ya, senang berolahraga, komunikasi gampang, tidak terlalu normatif menggunakan seremoni, bahasa juga ya bahasa sehari-hari, itu sangat milenial dan gen Z sekali," terangnya.
"Cuma memang yang mau kami hindari adalah penggunaan gimik yang hanya sekadar di permukaan saja, misalnya kaya pakai visual dengan AI, kemudian harus joget-joget itu," lanjut dia.
Menurutnya, di zaman serba teknologi seperti sekarang penggunaan AI memang sudah banyak digunakan, tapi dirasa kurang tepat apabila memvisualisasikan pasangan capres - cawapres.
"Rasanya kok, iya sih memang gen Z dan milenial, tapi kan gen Z dan milenial juga bisa berpikir dan merasakan, jadi tidak hanya dengan gimik saja," ungkapnya.
Adapun, pernyataan Enda seolah menyindir paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming yang mempromosikan visi misinya dalam sebuah iklan anak-anak pemberian susu.
Menjelang masa kampanye pada 28 November, relawan Ganjar - Mahfud mulai menyiapkan strategi kampanye di Jawa Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News