Gegara Kaesang Pangarep PKS dan PDIP Depok Bersitegang, Psywar Dimulai!
"Selama ini justru saya melihat PKS ini hanya mengandalkan popularitas, kapabilitasnya enggak ada, buktinya apa? Persoalan di Depok masih banyak, sudah hampir 20 tahun persoalan sampah masih seperti ini," ucap HTA.
Sehingga, menurutnya justru merekalah (PKS) yang mengandalkan popularitas.
"Kalau bicara kapabilitas, di mana kapabilitasnya? Jadi saya bantah itu, hanya mengandalkan popuparitas dan figur, ya mereka-mereka itu," terangnya.
Dia menyebut bahwa PDIP merupakan partai kaderisasi, di mana para kader harus mengikuti seluruh tahapan yang ada di dalam partai.
"Mas Kasang sudah menyatakan diri bahwa dia siap untuk menjadi Depok Pertama. Tahapan selanjutnya kalau beliau nanti benar-benar diusung PDIP, maka sebelum ditetapkan menjadi calon wali kota tentunya harus melalui tahapan dahulu, harus masuk ke sekolah partai. Di situ akan digembleng, ilmunya Mas Kaesang akan ditambah lagi, diinfus lagi, didopping lagi dengan ilmu-ilmu bagaimana tata kelola pemerintahan yang baik, memanage pemerintahan yang baik," jelasnya.
3. Pengamat Sebut Kemenangan Kaesang di Depok Sangat Kecil
Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menyebut, bahwa kemungkinan Kesang untuk menang di Kota Depok sangat kecil.
"Kaesang tidak lahir dan tidak besar di Depok, dia tidak memahami budaya politik di Depok, akan berat bagi Kaesang untuk memimpin Depok dan sangat kecil kemungkinanya untuk menang. Tidak hanya sulit, tetapi sangat berat untuk mendapat dukungan nyalon karena dimulai dari PSI yang mengusung," jelasnya.
Terlebih, Kota Depok diketahui didominasi oleh PKS yang telah berkuasa puluhan tahun.
Gegara nama Kaesang Pangarep yang semakin mencuat akan maju sebagai Depok Pertama, membuat PKS dan PDIP saling melempar komentar hingga psywar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News