Gegara Kaesang Pangarep PKS dan PDIP Depok Bersitegang, Psywar Dimulai!
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Hendrik Tangke Allo mempertanyakan apakah sejauh ini Kota Depok yang sudah dipimpin oleh pribumi sudah ada kemajuan atau tidak?.
"Selama ini yang merasa warga asli Depok sudah benar belum? Jadi dibalik pertanyaannya, apakah selama ini yang merasa asli orang Depok dan memimpin Depok, sudah bisa menyelesaikan permasalahan yanga ada?," tanya HTA.
2. Kaesang Disebut Mengandalkan Popularias Bukan Kapabilitas
Sekretaris DPD PKS Kota Depok, Hermanto mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin di Kota Depok tidak bisa jika hanya mengandalkan ketenaran saja.
Baginya, selama ini pemilih warga Depok juga cukup rasional, masyarakat dapat melihat kapabilitas dan tidak hanya sekedar popularitas.
"Alhamdulillah, sejauh ini mulai dari zaman Pak Nurmahmudi, Pak Idris sampai nanti kami persiapkan di 2024, merupakan orang-orang yang punya kapabilitas dan tentu popularitasnya ada di Kota Depok, karena itu sebenarnya yang paling penting," ucapnya.
Hermanto menyebut jika hanya mengandalkan popularitas, itu bisa diolah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun, masalah kompetensi dan kapabilitas itu hasil proses panjang dari pengalaman dan pendidikan.
"Itu mungkin yang menjadi konsen kami selama ini," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Depok, Hendrik Tangke Allo membantah bahwa calon dari luar hanya mengandalkan popularitas saja.
Gegara nama Kaesang Pangarep yang semakin mencuat akan maju sebagai Depok Pertama, membuat PKS dan PDIP saling melempar komentar hingga psywar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News