Pengamat Politik: Majunya Kaesang di Pilwalkot Depok Bentuk Jurus Aji Mumpung Jokowi
jabar.jpnn.com, DEPOK - Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun turut berkomentar terkit sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menyatakan siap untuk maju sebagai calon Wali Kota Depok pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, ambisi Kaesang untuk maju dalam pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok menunjukan rakusnya kekuasaan.
"Saya cermati itu langkah yang melengkapi kesimpulan, bahwa keluarga Jokowi ini diam-diam rakus kekuasaan. Dalam terminologi politik itu, bisa disebut sebagai upaya membangun dinasti politik gaya baru yang mengabaikan hal etis di dalam politik," tegasnya, saat dihubungi, Selasa (13/6).
Dia menerangkan bahwa praktik dinasti politik gaya baru itu bersembunyi di balik politik elektoral. Sehingga seolah-olah fair ikut kompetisi melalui politik elektoral pemilu.
"Tetapi hakekatnya dia sedang memanfaatkan pengaruh kuasa ayahnya, yang saat ini sebagai Presiden untuk memenangkan kontestasi," tuturnya.
Jenis dinasti gaya baru ini, mengesankan bahwa seseorang dipilih oleh rakyat melalui pemilu, tetapi motif sesungguhnya adalah membangun dinasti politik agar keturunannya terus berkuasa dan menguasai sumber daya untuk kelangsungan kekuasaan diri dan keluarganya.
"Jika Kaesang mau maju Pilwalkot Depok, itu tidak melanggar undang-undang tetapi dia sedang mempertontonkan wajah buruk kekuasaan di Indonesia. Tidak ada hal etik lagi yang memandu jalanya bernegara di republik ini," ujarnya.
Baginya, yang terjadi adalah politik aji mumpung, yaitu praktek politik yang dilakukan mumpung semua sumber daya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kekuasaanya.
Pengamat sebut majunya Kaesang jadi Calon Wali Kota Depok, artinya Presiden Jokowi sedang mengeluarkan jurus Aji Mumpung yang merupakan politik gaya baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News