Tahun Lalu Sebegini Angka Pengaduan Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Jabar
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kekerasan anak dan perempuan, belakangan ini menjadi sesuatu yang disorot semua pihak.
Pasalnya, sepanjang tahun 2021, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 505 pengaduan kasus kekerasan yang masuk ke sejumlah UPTD PPA.
Dari angka tersebut, mayoritas bentuk kekerasannya adalah psikis yakni 44 persen. Kemudian, disusul kekerasan fisik, KDRT, lalu kekerasan seksual.
Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, seluruhnya sudah ditangani melalui koordinasi dengan kabupaten/kota sesuai pelaporan kasus.
"Ada permasalahan ekonomi, salah pola asuh anak, kurangnya pemahaman dan pengawasan menjadi sebabnya," kata Atalia dalam keterangan resminya, Kamis (10/2).
Atalia menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus berupaya menekan terjadinya tindak kekerasan pada anak, perempuan, dan masyarakat rentan lainnya.
Salah satunya dengan menggagas Jabar Cangker atau Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan.
Menurutnya, Jabar Cangker menjadi salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak diam ketika mengalami kekerasan pada dirinya atau orang lain di sekitar.
Pemprov Jabar serius menangani permasalahan kekerasan pada anak dan perempuan. Salah satunya dengan menggagas Jabar Cangker atau Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News