Langgar Prokes, Begini Dalih Manajemen Mal Festival Citylink

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Manajemen mal Festival Citylink buka suara terkait kejadian kerumunan saat pertunjukan barongsai dalam perayaan Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2). 

Marcomm Manager Festival Citylink Deni Setiawan mengatakan, untuk memecah kerumunan, pihaknya mengeklaim membagi atraksi ke dalam tiga sesi, yakni pukul 15.00, 17.00, dan 19.00 WIB.

"Namun, antusias pengunjung yang sangat tinggi mengakibatkan kerumunan, jauh sebelum atraksi dimulai yang tentu saja di luar perkiraan kami," kata Deni melalui keterangan resminya, Kamis (3/2). 

Deni berdalih, kalau kapasitas mal pada saat itu hanya 31 persen, jauh dari kapasitas maksimal yang sudah ditentukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. 

"Meskipun jumlah total pengunjung yang datang hanya 31% dari kapasitas mal, namun karena berkumpul di satu titik lokasi jadi terlihat penuh sesak. Oleh karena itu demi kenyamanan pengunjung, sesi atraksi barongsai yang awalnya direncanakan berdurasi 45 menit, kami persingkat menjadi 10 menit dan untuk sesi 3 kami batalkan," kata Deni. 

Menurutnya, saat kejadian petugas mal selalu mengimbau pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan. 

Sebelum masuk ke dalam mal, kata Deni, manajemen Festival Citylink mewajibkan pengunjung untuk memindai kode batang (scan barcode) pada aplikasi PeduliLindungi dan tidak lupa memakai masker. 

"Meski pun pihak mal menerapkan protokol kesehatan secara ketat, namun karena antusias warga yang sangat tinggi, kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari," ujarnya.