Ini Penyebab Cuaca Bandung 'Ngelekeb' Belakangan Hari
![Ini Penyebab Cuaca Bandung 'Ngelekeb' Belakangan Hari - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2019/12/24/IMG_20191223_195043.jpg)
Ia menambahkan, kondisi anomali negatif curah hujan di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat, pada umumnya disebabkan oleh adanya angin kencang yang terjadi di wilayah Jabar pada umumnya.
Hal ini terjadi oleh karena tumbuhnya beberapa pusat tekanan rendah di Perairan Maluku hingga Banda.
Pada Januari ini, sambung Rahayu, Monsoon Asia juga sedang pada puncaknya, sehingga keberadaan beberapa pusat tekanan rendah tersebut menguatkan angin Monsoon Asia di atas laut Jawa dan kemudian meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Jabar dan Bandung Raya.
Selain itu, pada 24 Januari 2022, terpantau tumbuhnya bibit siklon 96S di Barat Daya Sumatera yang berpotensi untuk meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jabar bagian Barat.
Dalam tiga hari terakhir, kecepatan angin berada pada kisaran 24-26 km/jam.
"Padahal kecepatan angin maksimum normal Januari adalah 18 km/jam," ujar Rahayu
Selain itu, terganggunya proses hujan juga menyebabkan tingkat kelembapan udara relatif (RH) tetap tinggi di atmosfer wilayah Bandung Raya.
Kondisi temperatur tinggi dan RH yang tinggi akan terasa panas dan lembap secara bersamaan atau dalam bahasa Sunda disebut 'ngelekeb'.
BMKG Bandung menyampaikan informasi penyebab cuaca Bandung yang dirasa lebih gerah dibanding biasanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News