Ini Kisah Kehidupan Guru Rudapaksa Belasan Santriwati di Bandung

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Rabu siang (8/12), warga Bandung digemparkan dengan informasi mengenai kasus pencabulan yang dilakukan seorang guru agama sekaligus pimpinan pondok pesantren di kawasan Parakansaat, Kota Bandung.
Guru agama berinisial HW (36) itu tega melakukan pencabulan terhadap 12 orang muridnya yang masih di bawah umur. Bejatnya, HW melakukan tindakan tersebut sejak tahun 2016 sampai 2021.
Atas perbuatannya, empat korban di antaranya hamil dan melahirkan sembilan bayi. Saat ini, tiga korban tengah mengandung dan sudah dalam perlindungan LPSK.
Pantauan JPNN.com di lapangan, pondok pesantren (ponpes) yang dimaksud bukanlah ponpes besar. Hanya yayasan keagamaan dengan kegiatan mengaji setiap harinya.
Yayasan itu tersebar di tiga lokasi di Bandung, namun HW melakukan aksi bejatnya di sebuah rumah berlantai dua di Jalan Parakansaat.
Kini rumah tersebut sudah disegel dengan garis polisi dan tidak ada lagi aktivitas di dalam yayasan tersebut.
Seorang petugas keamanan setempat Agus Mulyana mengatakan, saat kejadian penangkapan dia tengah berada di pos satpam perumahan. Agus yang tengah istirahat dikagetkan dengan kedatangan pihak kepolisian yang menanyakan lokasi yayasan tersebut.
"Jam 8 pagi ada yang datang polisi ke sini dengan mobil patroli 2 dan mobil polisi. Polisi nanya di mana lokasi yayasannya," kata Agus kepada JPNN.com di lokasi, Kamis (9/12).
Petugas Keamanan membeberkan kisah kehidupan oknum guru yang merudapaksa belasan santriwatinya di kawasan antapani Kota Bandung
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News