Merasa Dicurangi Dalam Ajang Porprov XIV, KONI Depok Somasi KONI Jabar

Herry mengungkapkan berdasarkan aturan yang tertuang dalam THB, Agus Prayogo yang usianya sudah mencapai 37 tahun seharusnya tidah bisa tampil, lantaran maksimal usia tampil di PON 2024 saat ini adalah 35 tahun dan hanya dapat turun di satu nomor.

“Tetapi demi kepentingan perolehan medali bagi tuan rumah, atlet tersebut dipaksakan agar dapat turun di tiga nomor yang diperkuat dengan SK nomor 134. Tentu peraturan tersebut sangat merugikan atlet kami,” terangnya.

Pada cabor yang sama, di nomor lompat jauh atlet yang mendapat medali emas itu adalah atlet yang tidak mengikuti BK.

“Seharusnya atlet tersebut tidak bisa turun dalam pertandingan. Namun, lagi-lagi SK 134 telah melindungi atlet tersebut agar tetap bisa turun, sehingga atlet kami yang seharusnya memperoleh medali emas dirugikan,” tegasnya.

Melalui surat somasi yang dilayangkan itu pihaknya meminta agar Ketua KONI Jabar dapat membatalkan dua medali emas yang diperoleh Agus Prayogo, dan selanjutnya diberikan kepada yang berhak sesuai ketentuan yang tertuang dalam THB, yaitu kepada atlet Kota Depok yang memperoleh dua medali perak di bawah Agus Prayogo, bernama Simbolon.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar mendali emas yang didapat oleh atlet lompat jauh pria, bernama Suwandi asal Kabupaten Bogor juga dibatalkan.

“Karena atlet tersebut tidak mengikuti BK, yang selanjutnya agar medali emas diberikan kepada yang berhak, yaitu atlet kami M Fachri yang memperoleh medali perak,” tuturnya.

Herry juga merasa geram, lantaran perolehan medali dan posisi peringkat Kota Depok yang tiba-tiba saja berubah.