Inspira: Ada Indikasi Praktik Korupsi di Program Operasi Pasar Murah Kabupaten Bogor
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Sejumlah mahasiswa Bogor yang tergabung dalam Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (Inspira) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bogor, Kamis (12/1).
Mereka meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan untuk mengusut dugaan korupsi dalam program Operasi Pasar Murah (OPM) yang dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) melalui Perumda Pasar Tohaga.
Ketua Cabang Inspira Bogor, Hafiz Azmi mengatakan dugaan korupsi tersebut terjadi setelah Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menunjuk Perumda Pasar Tohaga untuk melaksanakan OPM sebagai bentuk pengedali inflasi di daerah.
Namun, dalam pelaksanaannya Perumda Pasar Tohaga diduga mengurangi kuantitas paket bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
"Bantuan tebus murah itu harusnya berkualitas premium, tetapi fakta dilapangan beras yang diberikan sangatlah jelek atau bukan kualitas premium," kata Hafiz.
Dia menduga ada penurunan kualitas paket batuan yang dilakukan oleh Perumda Pasar Tohaga, sehingga bantuan yang seharusnya berharga Rp175 ribu dalam satu paket, nilainya menjadi berkurang dari Rp175 ribu.
"Di saat ekonomi masyarakat sedang tidak baik, pemerintah seharusnya ada membantu bukan malah mengkorupsi bantuan yang seharusnya diterima masyarakat," paparnya.
Hafiz juga mempertanyakan dengan batas waktu pendistribusian paket yang seharusnya dilakukan hingga 29 Desember 2022, Perumda Pasar Tohaga masih melakukannya lewat dari tanggal yang ditetapkan.
Inspira Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Bogor, ihwal dugaan korupsi bantuan sembako lewat operasi pasar murah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News