Miris, Sebelum Dibunuh, Janda di Bandung Sempat Meminta Perlindungan Polisi
Adapun korban tidak turut serta datang ke Polsek karena ketakutan untuk keluar rumah.
Ketika di kantor polisi, permintaan pihak keluarga tidak dikabulkan dengan dalih tak cukup bukti soal ancaman yang dilayangkan oleh pelaku.
"Enggak ditanggapi, soalnya harus ada bukti. Belum ada bukti, katanya kan Bapak sudah melaporkan asbes yang pecah terus pintu digedor sama kaca semuanya dicokel, kalau di Polsek harus ada bukti atau ada barang yang dibawa," jelasnya.
Ujang menyampaikan, seharusnya polisi tetap bisa memproses pengaduan yang dilayangkan pihaknya agar dapat mengantisipasi peristiwa pembunuhan terhadap anaknya.
Namun demikian, Ia mengaku sudah ikhlas dan berharap pelaku dapat segera diamankan serta diberi hukuman yang setimpal.
"Bapak sudah ikhlas. Secara orang mati jalannya masing-masing, ada yang sakit sudah lama dan ada yang enggak sakit meninggal juga. Bapak sudah ikhlas sama takdir bapak," imbuhnya.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga berinisial W (30) asal Kampung Gunung Bentang RT 04 RW 14, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat ditemukan meninggal dunia, pada Minggu (8/5).
Ibu anak satu itu ditemukan warga mengalami luka akibat senjata tajam di bagian leher dan perut. Nyawa W tidak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Seorang janda di Padalarang, Bandung Barat menjadi korban pembunuhan oleh mantan kekasihnya. Mirisnya, lima hari sebelum kejadian korban sempat melapor polisi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News