Kriminolog Minta Polda Jabar Tidak Mencari Kambing Hitam dalam Kasus Pembunuhan Vina

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kriminolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Nandang Sambas merespons viralnya kasus pembunuhan vina di Cirebon 6 tahun silam. Dia meminta kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat tidak mencari kambing hitam atau merekayasa hukum karena tekanan dari masyarakat.

Diketahui, kasus ini kembali viral seusai dirilisnya film karya Anggy Umbara berjudul ‘Vina: Setelah 7 Hari’.

Melalui fim ini, Publik seperti diingatkan kembali jika kasus tersebut belum sepenuhnya tuntas, meski sudah ada 8 orang pelaku yang divonis di pengadilan. Pasalnya, 3 dari 11 pelaku belum berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian hingga saat ini.

Belakangan muncul pernyataan dari Saka Tatal, salah satu dari delapan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky atau Eky, yang membuat pengakuan mengejutkan. Ia membantah terlibat pembunuhan.

Pemuda 23 tahun itu sudah bebas dari penjara sejak 2020 lalu. Ia menjalani hukuman penjara 3 tahun 8 bulan atas kasus pembunuhan Vina.

“Jangan sampai ada orang yang dikorbankan karena untuk mencapai target, sudah booming. Jadi direkayasa (pelakunya),” kata Nandang, Selasa (21/5).

Ia menuturkan, untuk bisa menemukan kejelasan kasus tersebut, Polda Jabar maupun Mabes Polri harus turun ke daerah mencari jejak lama yang sudah pasti sulit ditemukan.

Selain itu, Polda Jabar juga harus melakukan pemeriksaan terhadap penyidik awal yang menanganni kasus tersebut.