Kisah Pilu Warga Cianjur Jadi Korban TPPO di Suriah, Disiksa dan Tak Digaji
Video permintaan kepulangan Anisa dan Wiwin pun viral di media sosial.
“Satu bulan saya di majikan dan saya trauma karena mendapatkan kekerasan karena keterbatasan saya tidak tahu bahasa. Setelah itu, kami dijemput oleh KJRI yang bernama Babah Akram, kami di KJRI selama 1 bulan, dan Alhamdulillah makan dijamin terus aman tidak ada penyiksaan lagi dari agensi,” terangnya.
Setelah dijemput, Anisa dan ibunya dipindahkan ke KBRI Damaskus. Setelah menunggu kurang lebih dua pekan, keduanya dipulangkan kembali ke Indonesia.
Kepulangan Anisa dan ibunya itu, tak luput buah kerja keras yang dilakukan Subdit PPA Ditreskrimsus Polda Jabar.
Kepolisian yang mendapatkan laporan terkait kondisi Anisa dan ibunya di Suriah, langsung melakukan penyelidikan.
Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Jabar AKBP Adana Mangopang mengatakan, setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
Awal penyelidikan dilakukan dengan pemeriksaan saksi-saksi.
“Informasi yang kami dapatkan saksi-saksi diketahui para korban berada di KJRI di Damaskus, kemudian kami bersurat kepada Kemenlu dan kami dapatkan nomor kontak. Akhirnya kami melakukan berita acara wawancara melalui Zoom dengan para korban,” ucap Adanan.
Subdit PPA Ditreskrimum Polda Jabar menyelamatkan dua warga Cianjur yang menjadi korban TPPO di negara Suriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News